Friday, March 11, 2011

6 Penyakit Orang Kantoran

Di zaman modern sekarang ini, para pekerja lebih banyak menghabiskan waktunya di belakang meja. Menurut data Urban Institute, jumlah pekerjaan yang membutuhkan aktivitas fisik memang telah bekurang 10 persen di tahun 1950.
Duduk berjam-jam di belakang meja bukannya tanpa risiko. Gangguan kesehatan seperti nyeri punggung, mata lelah, hingga gangguan tidur bisa ditimbulkan dari gaya hidup kurang gerak ditambah lingkungan kerja yang penuh stres tersebut. Apa saja risiko kesehatan yang mengintai “orang kantoran?”
1. Sindrom karpal tunnel
Sindrom ini merupakan gejala dari adanya nyeri, rasa kesemutan, serta baal di jari tangan. Gangguan ini bisa timbul karena penekanan mekanis yang berulang dan ritmis, seperti mengetik. Untuk mencegahnya, lakukan peregangan ringan untuk mengendurkan tegangan di pergelangan tangan. Setelah mengetik, istirahatkan tangan sejak. Konsultasikan pada dokter jika gejala dirasakan cukup mengganggu.
2. Nyeri punggung bawah
Duduk selama berjam-jam, terlebih dengan postur tubuh yang salah atau kursi yang ergonomis, bisa berakibat buruk pada tulang belakang. Menurut sebuah penelitian, nyeri punggung merupakan alasan utama para karyawan untuk mangkir dari pekerjaan. Posisi duduk yang benar adalah duduk dengan membagi beban berat tubuh sehingga tidak hanya bertumpu pada pinggang.
Selain memerhatikan postur tubuh saat duduk, olahraga secara teratur termasuk aktivitas pengencangan perut bisa mengurangi rasa nyeri di bagian punggung bawah. Selain itu, hindari duduk dengan kondisi dompet terlalu penuh karena bisa menimbulkan tekanan pada saraf di bagian panggul.
3. Masalah pada sendi
Tubuh manusia diciptakan untuk bergerak dan berada dalam satu posisi yang lama bisa membuat sendi tegang. Karena itu, secara teratur berdiri dan berjalan-jalanlah di sela waktu kerja.
4. Mata lelah
Menatap layar komputer terlalu lama bisa membuat penglihatan terganggu dan mata sensitif. Menurut Mayo Clinic, gejala-gejala seperti mata kering, berair, sakit kepala, atau sakit leher, bisa digolongkan sebagai gejala mata lelah (eyestrain). Untuk mencegahnya, besarkan ukuran huruf di layar komputer sehingga Anda tidak perlu terlalu sering berkedip. Selain itu, kurangi pancaran sinar dari layar komputer dan istirahatkan mata secara berkala dengan cara menatap ke arah lain.
5. Bakteri
Meja kerja, dalam hal kandungan bakterinya, ternyata lebih banyak dan lebih kotor dibanding toilet. “Bakteri berkumpul di meja karena biasanya orang melakukan banyak hal di sana, mulai dari makan dan menyimpan benda, namun jarang membersihkannya,” kata ahli mikrobiologi dari Universitas Arizona, Dr Charles Gerba. Anda bisa mengurangi jumlah bakteri dengan rutin membersihkan meja dengan lap dan cairan antibakteri setiap harinya.
6. Situasi stres
Satu dari enam pekerja di Amerika mengatakan, rasa kesal dan marah di kantor bisa menimbulkan dampak buruk. Sekitar 2-3 persen mengatakan, mereka pernah menampar atau memukul rekan kerjanya. Selain itu, 22 persen pekerja mengaku pernah menangis akibat rasa stres di tempat kerja.
Tekanan atau stressor kecil bisa dikendalikan dengan cara menarik napas panjang dan melakukan teknik relaksasi yang bisa dilakukan sambil duduk. Atau, luangkan waktu untuk berjalan-jalan di taman dan tempat lain untuk mengalihkan perhatian sejenak. Konflik yang terjadi dengan rekan kerja bisa diatasi dengan bantuan mediasi pihak ketiga agar tidak menumpuk dan menimbulkan tindakan yang tak diharapkan.

Read more

Ke Mana Teknologi Komunikasi Bergerak?

VIVAnews - Apa yang baru dalam dunia komunikasi tahun ini? Hanya ada satu jawaban yang pasti benar. Para pengguna, di dunia kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari, akan menginginkan sesuatu yang lebih.

Lebih banyak multimedia, konektivitas yang tak pernah putus, kolaborasi yang lebih mudah dan lebih kaya, merupakan hal yang pasti diinginkan. Dengan dilatarbelakangi harapan-harapan tersebut, berikut beberapa prediksi di pasar dan teknologi yang akan menggerakkan industri, tahun ini.

Kesesuaian dengan aturan mempercepat kolaborasi
Reformasi layanan finansial di Amerika Serikat telah menciptakan persyaratan notifikasi pelanggan dan kesesuaian terhadap peraturan yang lebih ketat.

Skandal penyitaan properti tanpa komunikasi manusiawi (robo-foreclosure) menunjukkan apa yang akan terjadi ketika komunikasi organisasi tak berjalan, menyebabkan perlakuan buruk pada pelanggan, merajalelanya inefisiensi dan protes keras publik dan pemerintahan.

Ini hanyalah dua contoh bagaimana tuntutan akuntabilitas yang makin meningkat akan menggerakkan implementasi proses-proses bisnis yang didukung oleh komunikasi yang memadukan kolaborasi otomasi dan bersifat manusia-ke-manusia untuk memperjelas informasi dan peran dan mengurangi keterlambatan dalam respon maupun pengambilan keputusan.

Tidak lama lagi, regulasi perawatan kesehatan yang baru di AS dapat menciptakan perlunya ketaatan lain.

Konsumerisasi sektor enterprise dipercepat
Pulihnya pertumbuhan ekonomi dan rekrutmen akan membawa masuk lebih banyak orang muda yang terbiasa menggunakan media sosial dan teknologi mobile sejak saat mereka tumbuh ke dalam dunia kerja. Mereka akan datang ke tempat kerja bersenjatakan perangkat, aplikasi dan harapan mereka sendiri mengenai berkomunikasi dan berkolaborasi.

Organisasi atau perusahaan akan mendapati bahwa mereka berebut menunjukkan bahwa mereka mengerti dan dapat menyediakan sumberdaya teknologi untuk memikat dan mempertahankan talenta-talenta terbaik dari Generasi X dan Generasi Y.
Media sosial bermetamorfosa menjadi terintegrasi
Pada 2010, banyak organisasi mengenali pentingnya media sosial yang tak lagi bisa ditolak dan meresponnya dengan menciptakan tim-tim dan prosedur khusus untuk memantau dan terlibat dalam komunikasi social media.

Fase berikutnya dari evolusi media sosial, organisasi atau perusahaan akan mengintegrasikan kanal-kanal sosial ke dalam proses bisnis yang lebih luas dari sentra dukungan dan penjualan mereka. Mereka juga akan mencoba menembus suara yang memenuhi lanskap media sosial dengan cara membuat dan melakukan strategi media sosial yang jelas dan lengkap.

SIP menjadi motor di usaha kecil dan menengah
Beberapa tahun lalu, perusahaan berskala besar telah mulai secara besar-besaran mengurangi biaya dan kompleksitas komunikasi dengan memadukan suara, data dan video menggunakan teknologi Session Initiation Protocol (SIP). Akan tetapi bagi UKM, biaya SIP lebih besar dibandingkan manfaatnya.

Saat ini, itu tidak lagi berlaku. Sistem kantor Internet Protocol (IP) baru telah menjangkau pasar yang memperluas kesederhanaan, fleksibilitas dan efisiensi biaya dari SIP ke usaha-usaha berskala kecil. Beberapa di antara mereka akan menemukan cara-cara kreatif baru untuk menggunakan teknologi transformatif tersebut.

Komunikasi merambah ke awan
Layanan berbasis cloud computing untuk enterprise dengan cepat berkembang di luar proses dan manajemen dokumen back-office ke arah fungsi-fungsi bisnis yang kritikal, berhadapan dengan pelanggan.

Para pelaksana contact center mulai mengandalkan efisiensi dan fleksibilitas yang ditawarkan oleh teknologi software sebagai servis (SaaS – software as a service), infrastruktur sebagai servis (IaaS) dan platform sebagai servis (PaaS).
Virtualisasi mengubah hubungan desktop-server
Infrastruktur server-virtual sudah menjadi hal umum dalam organisasi masa kini. Ini menyebabkan alokasi dan penyediaan sumberdaya server menjadi transparan bagi para pengguna akhir. Tren yang lebih baru – virtualisasi desktop — mulai bergulir sejalan dengan makin dikenalinya manfaat biaya memusatkan manajemen software, mengganti komputer berhard-drive dengan terminal thin-client dan memindahkan penyimpanan data ke awan oleh organisasi atau perusahaan.

Mungkin tak lama lagi akan tiba masanya ketika satu-satunya peangkat yang dimiliki pengguna adalah sebuah kartu USB dan headset Bluetooth.

Perangkat pengguna menjadi terkonsolidasi
Banyak pekerja saat ini punya dua ponsel, klien-klien softphone di PC desktop dan laptop-nya, dan handset dan speakerphone di meja kerjanya. Untuk memerangi penyebaran perangkat dan biaya yang terkait, organisasi atau perusahaan akan mendorong para pekerjanya untuk mengonsolidasikan aktivitas dalam satu atau dua unit perangkat, misalnya sebuah ponsel pintar dan laptop, atau sebuah unit desktop all-in-one yang memadukan fungsi-fungsi video, suara, kolaborasi dan PC.

Pemakaian lebih berarti dibandingkan pemasangan
Setiap dolar yang dikeluarkan untuk TI sangat berharga dan harus memberikan nilai bisnis. Bahkan teknologi yang paling menjanjikan bisa gagal jika orang tidak mau atau tidak dapat menggunakannya.

Penerimaan pengguna, bukan penyebarannya, akan menjadi matriks yang dominan dalam implementasi TI. Adaptasi harus menjadi pertimbangan yang menentukan sebuah proyek dan bukannya sekadar memikirkan apa yang dilakukan pasca-pemasangan. Persiapan pengguna haruslah bukan hanya “melatih para pelatih.”

Organisasi dapat meningkatkan pemakaian dengan cara memahami para pengguna dan membagi-bagi mereka berdasarkan konsep dan kriteria pemakaian yang paling penting.

Dukungan dan komunikasi pengguna diperbaiki
Perusahaan berusaha sungguh-sungguh untuk meningkatkan dukungan pelanggan, menambahkan saluran media sosial, menawarkan live chat, meningkatkan waktu respons dan banyak lagi. Kendati ada begitu banyak fokus pada pelanggan, para pengguna di dalam enterprise seringkali dikecewakan ketika berurusan dengan bagian pendukung.

Perusahaan akan semakin banyak mengambil inovasi-inovasi yang mereka sajikan kepada para pelanggannya kembali ke in house untuk mendukung para pengguna mereka. Para pencipta akan melakukan lebih dari itu – misalnya, memanfaatkan IT help desk sebagai dasar uji bagi konsep-konsep contact center generasi berikut yang pada akhirnya akan disajikan kepada para pelanggan.

Teknologi komunikasi bantu isi kesenjangan keterampilan
Beberapa industri kekurangan orang yang memiliki cukup kualifikasi untuk mengisi posisi-posisi kunci. Contoh, hanya ada sedikit perawat yang mengisi kebutuhan perawatan kesehatan. Bisnis akan semakin menggantungkan diri pada perangkat komunikasi dan kolaborasi untuk meningkatkan produktivitas staf dan memerangi kelangkaan tersebut.

Infrastruktur, aplikasi dan perangkat yang mendukung mobilitas, kolaborasi pekerja dan mengotomasikan aktivitas-aktivitas manual yang memakan waktu dan tidak memiliki nilai tambah akan semakin kokoh kehadirannya pada 2011.

Sesuai untuk tujuan
Selama beberapa tahun terakhir, penyebaran teknologi kolaborasi di kalangan enterprise agak terhambat oleh besarnya investasi, beberapa keterbatasan dalam interoperasi jaringan dan perangkat, dan keengganan pengguna untuk belajar atau menerima kemampuan baru. Masa-masa itu telah berakhir.

Di jaman “sesuai-untuk-tujuan,” para vendor telah merancang kemampuan kolaborasi yang benar-benar menjembatani kesenjangan tersebut dengan cara membuat para pengguna dan staf TI yang mendukungnya merasa mudah.

Di masa depan, perangkat kolaborasi sesuai-untuk-tujuan akan dicirikan oleh investasi awal yang lebih rendah, peningkatan integrasi dengan jaringan dan perangkat yang sudah ada, dan penggunaan yang jauh lebih sederhana. Evolusi ini akan mengubah arah adopsi teknologi karena pengeluaran dan juga kepedulian pengguna turun secara dramatis.

Berapa banyak dari prediksi di atas yang akan terealisir? Hanya waktu yang akan menjawabnya. Kita juga akan tertarik untuk melihat tren-tren apa yang bahkan tidak terekam dalam radar hari ini yang muncul di tahun 2011. Mari kita lihat apa yang akan terjadi.


Endang Rachmawati, Country Director Avaya Indonesia
• VIVAnews
Read more

Thursday, March 3, 2011

tugas DesProweb

Tugas dari kelompok Edo bisa di download disini.

Tugas dari kelompok 6 Sebelah mata.com

Tugas dari kelompok trisula

Tugas dari kelompok 5

Tugas dari Kelompok Triwijaya

Tugas dari Bryan Adam

Kelompok 01 (Atma Traya)


pwebkelompok10(ADE).zip

Tugas kelompok 10


Review (Kelompok 6-UTAMA).zip

Tugas Kelompok 6


Tugas Kelompok Okky

utk temen2 yang lain di tunggu tugasnya.
terima kasih
Read more
 

Rizky Cici Design by timeline © 2010