Monday, August 15, 2011

kisah si pensil dan penghapus.

Pensil : "maafkan aku penghapus"

Penghapus : "maafkan utk apa pensil?, kmu tidak melakukan kesalahan apapun kepadaku..."

Pensil : "Aku minta maaf karena aku telah membuatmu terluka. Setiap kali ak melakukan kesalahan, kamu selalu berada disana untuk menghapusnya. Namun setiap kali kamu membuat kesalahanku lenyap, kmu menghilangkan sebagian dari dirimi. kamu akan menjadi semakin kecil dan kecil setiap saat."

Penghapus : "Hal itu memang benar.. Namun aku sama sekali tidak merasa keberatan. Kau lihat, akumemang tercipta untuk selalu membantumu setiap saat kau melakukan kesalahan. Walaupun suatu hari, aku tahu bahwa aku akan pergi dan kau akan mengganti diriku dengan yang baru. Aku sungguh bahagia dengan peranku. Jadi tolonglaj, kau tak perlu khawatir. Aku tidak suka melihat dirimu bersedih."


Si Penghapus adalah orang tua kita.
Si Pensil adalah diri kita sendiri.
orang tua akan selalu ada untuk anak-anaknya. Terkadang seiring berjalannya waktu. Orang tua akan terluka dan akan menjadi semakin kecil (Bertambah tua dan akhirnya meninggal). Walaupun anak-anak mereka pada akhirnya menemukan seseorang yang baru (Suami atau Istri).

Namun orang tua akan tetap selalu bahagia atas apa yang mereka lakukan terhadap anak-anaknya dan akan selalu merasa tidak suka bila melihat buah hati mereka tercinta mereka merasa khawatir ataupun sedih. Hingga saat ini, saya masih menjadi Si Pensil. Hal itu sangat menyedihkan diri saya. Melihat si penghapus atau orang tua saya semakin bertambah "kecil" dan "kecil" seiring berjalannya waktu. Kelak suatu hari yang tertinggal hanyalah "serutan" si Penghapus : Segala kenangan yang pernah saya lalui dan miliki bersama mereka.

3 comments:

Dwi Kusumaningtyas said...

suka...

Unknown said...

like this ^_^

Rizky Cici said...

terima kasih..
cerita ini ak dpt dari teman..
tunggu cerita2 berikutnya y..
:)

Post a Comment

 

Rizky Cici Design by timeline © 2010